Tuesday, August 21, 2007

BUDIDAYA SALAK

Budidaya Salak Nglumut
KEGIATAN 1 : PENYIAPAN LAHAN PENDAHULUAN Untuk membudidayakan tanamansalak tidaklah sulit karena tanaman salak Nglumut dapat tumbuh dari dataran rendah sampai ketinggian 700 meter diatas permukaan laut, asalkan syarat lain juga terpenuhi. Adapun syarat tumbuh tanaman salak antara lain adalah :
Tidak tahan terhadap genangan air
Lebih menyenangi naungan (sekitar 50-70% dari jumlah penyinaran penuh)
Suhu antara 20-30%
Jenis tanah yang paling cocok adalah liat berpasir
Kemasaman tanah (pH) berkisar 5-7 TUJUAN Setelah mempelajari brosur ini, pembaca dapat mengetahui syarat-syarat tumbuh tanaman salak dengan baik. BAHAN DAN ALAT 1.Cangkul, 2.Arit, 3.Tugar/linggis, 4.Air. LANGKAH KERJA 1. Memilih lahan untuk tanaman salak Pilihlah lahan yang sesuai degnan syarat tumbuh salak. 2. Membersihkan lahan. Lakukan pembersihan lahan dan pengolahan tanah kemudian buatlah bedengan dengan lebar 2 meter atau 2,5 meter dengan panjang sesuai panjang lahan. 3. Pemasangan air. Lakukan pemasangan air untuk menandai tempat pembuatan lubang tanam. 4. Membuat lubang tanam.
Jarak tanam yang umum digunakan adalah 2 m x 2.5 m
Ukuran lubang tanam 40 cm x 40 cm x 40 cm
Pisahkan lapisan tanah atas dan lapisan tanah bawah kemudian masing-masing dicampur dengan pupuk kandang kurang lebih 7,5 kg
Setelah campuran tanah dan pupuk dimasukkan kedalam lubang, maka didiamkan terlebih dahulu selama 3- 4 minggu. KEGIATAN 2 : PERBANYAKAN BIBIT PENDAHULUAN Perbanyakan bibit salak dapat dilakukan dengan biji ataupun cangkokan. Umumnya yang dengan menggunakan biji mudah dilakukan tetapi sulit di ketahui hasilnya. Pengalaman menunjukkan bila bibit berasal dari biji 60% akan menjadi jantan. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk memperbanyak bibit tanaman salak sebaiknya melalui cangkokan. TUJUAN Setelah mempelajari brosur ini, pembaca dapat memperbanyak bibit dengan cara mencangkok yang benar. BAHAN DAN ALAT 1. Arit dan Wangkil 2. Tatah 3. Botol bekas infus, bekas aqua, bumbung bambu, dll. 4. Wangkil LANGKAH KERJA 1. Mencari dan memilih anakan Carilah anakan yang telah memiliki daun kurang lebih 4 pelepah dari induk tanaman yang sehat. 2. Membersihkan pangkal tunas anakan Bersihkan pangkal tunas anakan kemudian, siapkan botol infus yang telah dibagi 2 dan dilubangi atau dapat juga menggunakan gelas bekas aqua, bumbung bambu, dll. 3. Memasang botol infus atau gelas aqua Kalungkan botol infus sampai ke tunas anakan dan isi dengan tanah, kemudian tanahnya dipadatkan. 4. Menunggu sampai tumbuh akar Hasil cangkokan kita biarkan sampai akar tubuh, biasanya 3 sampai 4 bulan sudah bisa di pisah dari induknya. 5. Pemisahan dari induk Lakukan pemisahan anakan dari induknya bila telah terdapat tanda-tanda cangkokan berhasil dengan ditandai adanya akar di sekitar botol infus atau gelas aqua. Pemisahan dilakukan dengan hati-hati dengan memotong akar yang berhubungan dengan induk yaitu dengan menggunakan tatah. 6. Memindahkan cangkokan ke dalam keranjang bambu Bila cangkokan telah dipisahkan dari induknya maka perlu segera dipindahkan kedalam kerang bambu yang berukuran diameter sekitar 15 cm untuk membantu proses adaptasi terhadap lingkungan bila dipindahkan ke lahan pertanaman. Di keranjang bambu ini waktunya kurang lebih 4 sampai 6 minggu. KEGIATAN 3 : PENANAMAN PENDAHULUAN Penanaman tanaman salak sebaiknya dilakukan pada awal musim huja, sehingga tidak memerlukan tambahan tenaga kerja untuk melakukan penyiraman. Apabila penanaman dilakukan diluar musim hujan, hendaklah selama kurang lebih 2 minggu sejak bibit salak ditanam dilakukan penyiraman pada waktu pagi dan sore hari. Mengingat tanaman salak adalah jenis tanaman yang berumah dua dimana bunga jantan dan bunga betina terpisah tidak dalam satu pohon, makadalam penanamannya diperlukan tanaman jantan. TUJUAN Setelah mempelajari brosur ini, pembaca dapat melakukan penanaman tanaman salak dengan benar. BAHAN DAN ALAT 1. Bibit tanaman salak dari cangkokan 2. Bibit tanaman jantan 3. Lubang tanaman yang sudah diberi pupuk. 4. Cangkul LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan lubang pertanaman Lubang pertanaman yang sudah dipersiapkan kurang lebih 3 atau 4 minggu sebelum penanaman agar dibersihkan lagi dari kemungkinan tumbuhnya rumput atau gulma. 2. Menanam bibit Lakukan penanaman bibit pada lubang tanam yang telah disiapkan dengan cara langsung tanpa membuka keranjang bambu tetapi lubang tanam harus diberi furadan terlebih dahulu 3. Pemeliharaan bibit Lakukan penyiraman apabila penanaman diluar musim hujan 4. Penanaman tanaman jantan Lakukan penanaman tanaman jantan dengan dengan perbandingan 30 tanaman betina diselingi dengan 1 tanaman jantan ata dapat juga dilakukan penanaman tanaman jantan sebagai pagar keliling. KEGIATAN 4 : PEMELIHARAAN PENDAHULUAN Kegiatan pemeliharaan tanaman salak berupa penyiraman, pemangkasan pelepah, pemupukan, membantu proses penyerbukan, penjarangan buah dan pengendalian hama dan penyakit yang kesemuanya dimaksudkan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan mampu memproduksi secara optimal. TUJUAN Setelah mempelajari brosur ini, pembaca dapat melakukan penanaman tanaman salak dengan benar. BAHAN DAN ALAT 1. Ember, saluran irigasi 2. Pupuk kandang 3. Cangkul 4. Arit 5. Tatah 6. Gunting 7. Bunga jantan 8. Bunga betina 9. Alat perangkap 10. Insektisa LANGKAH KERJA 1. Melakukan penyiraman Apabila tanaman salak kurang air, maka perlu dilakukan penyiraman baik melalui saluran irigasi ataupun dengan pompa air hingga tanaman betul-betul menunjukkan pertumbuhan yang normal. 2. Melakukan pemangkasan daun/pelepah daun Lakukan pemangkasan pelepah daun hingga tertinggal kurang lebih 8 sampai 10 pelepah saja. 3. Membentuk rumpun tanaman Lakukan pengurangan terhadap anakan dengan cara mencangkok ataupun membuang anakan sehingga tanaman salak dalam satu rumpun dapat dibiarkan tumbuh 2 atau 3 tanaman saja. 4. Pemupukan tanaman salak
Lakukan pemupukan tanaman salak 2 kali setahun yaitu pada awal dan akhir musim hujan.
Untuk tanaman muda dapat diberikan pupuk urea 25 gram, TSP 20 gram dan KCl 30 gram per pohon per tahun.
Untuk tanaman yang berproduksi dapat diberikan urea sebanyak 50 gram. TSP 40 gram dan KCl 60 gram per pohon per tahun.
Pemberian pupuk kandang dapat dilakukan 2 kali setahun sebanyak 15 kg per pohon.
Pemberian pupuk dibenamkan di sekitar tanaman salak. 5. Penyerbukan tanaman salak
Carilah tanaman salak bunga betina yang siap diserbuki dengan tanda bunga berwarna merah.
Bukalah tudung manggar bunga betina dengan menggunakan gunting
Serbukilah dengan bunga jantan dengan cara menepuk-nepukkan bunga jantan diatas permukaan bunga betina atau dengan cara mengerik bunga jantan diatas bunga betina yang siap diserbuki.
Tutuplah bunga betina yang telah diserbuki tersebut dengan tudung yang dibuat dari ujung daun salak agar penyerbukan tidak terganggu oleh air hujan. 6. Penjarangan buah Untuk memperoleh buah yang seragam dan besar-besar, maka perlu dilakukan penjarangan buah sebanyak 1 atau 2 kali yaitu pada waktu sebesar biji kelereng dan sebesar bola pingpong. Penjarangan dapat dilakukan dengan cara mencongkel buah yang pertumbuhannya tidak baik, ataupun dengan sistem larik untuk memberikan ruang tumbuh dari buah salak tersebut. 7. Pengendalian hama dan penyakit Umumnya tanaman salak belum banyak mengalami gangguan hama dan penyakit. Hama dan penyakit yang sering ditemukan antara lain luwak dan bajing yang biasanya dikendalikan dengan perangkap. Selain itu semut merat ataupun serangan jamur putih penyebab busuk buah dapat dikendalikan dengan dengan insektisida untuk semut merahnya dan untuk jamur atau cendawan dapat menggunakan fungisida jenis Dithane M-45 atau Benlate 0,2 %. KEGIATAN 5 : PANEN DAN PASCA PANEN PENDAHULUAN Kegiatan panen buah salak dapat diartikan sebagai saat pemetikan buah salak yang telah masak.Umumnya dilakukan pada umur 5-6 bulan sejak hari penyerbukan. Melalui pengamatan di lapangan, musim panen buah salak dapat dipilah menjadi 3 periode yaitu : panen raya pada bulan November - Januari; panen sedang pada bulan Mei - Juli; panen kecil pada bulan Pebruari - April dan panen susulan pada bulan Agustus - Oktober. TUJUAN Setelah mempelajari brosur ini, pembaca dapat melakukan kegiatan panen dan pasca panen tanaman salak dengan benar. BAHAN DAN ALAT 1. Buah salak yang siap dipanen 2. Gergaji 3. Keranjang LANGKAH KERJA 1. Memilih tanaman salak yang buahnya siap panen. Tanaman salak merupakan tanaman yang memiliki buah non klimatorik atau tidak terjadi proses pematangan, sehingga penentuan saat panen yang tepat merupakan salah satu faktor yang penting dalam tahapan panen. Tanda-tanda buah salak masak dapat diketahui dari warna kulit buah yang mengkilap, duri kecil pada kulit tidak kelihatan, bila dipetik mudah lepas dan tercium aroma khas salak. 2. Waktu panen salak Waktu panen salak hendaknya diperhatikan tingkat kematangan buah salak yang disesuaikan dengan keperluannya, apakah untuk manisan, hidangan ataukah untuk selai, ataupun disesuaikan dengan jarak transportasinya 3. Memetik buah salak Gunakan sabit yang tajam dengan ujung yang runcing atau dapat juga dengan menggunakan gergaji 4. Hal-hal yang perlu diperhatikan waktu panen salak : * Usahakan hati-hati agar buah tidak luka * Tidak terlepas dari tangkai * Pemetikan disesuaikan dengan waktu konsumsi * Waktu pemetikan sebaiknya sore hari antara jam 15.00 - 18.00, karena pada saat itu kandungan vitaminnya paling tinggi. 5. Kegiatan pasca panen Setelah buah salak dipanen maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan sortasi yaitu memberihkan dan sekaligus memisahkan buah salak yang baik, tidak cacat dan layak untuk diekspor dengan buah hasil sortiran. Setelah itu baru melakukan grading yaitu penggolongan buah salak berdasarkan ukuran buah,berat, warna kulit, bentuk, rupa, dll, yang digolongkan dalam kelas mutu. 6. Penggolongan buah salak Berdasarkan mutu buah salak dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu : 1) Salak mutu AA, adalah salak yang betul-betul super, sehat, besar-besar (1 kg berisi 11-13 buah) dan warnanya kekuning-kuningan. 2) Salak mutu AB, adalah salak yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil (1 kg berisi 15-19 buah, sehat,dan warnanya kekuning-kuningan. 3) Salak mutu C, biasanya digunakan untuk manisan. Satu kilogramnya biasanya berisi 25-30 buah dan biasanya warnanya kehitam-hitaman. 4) Salak mutu BS, yaitu salak yang sudah tidak layak untuk diperdagangkan, biasanya busuk, ataupun pecah dan cacat. Selain penggolongan diatas juga dapat digolongkan berdasarkan berat buah yang biasanya dibagi menjadi tiga golongan , yaitu : 1) Golongan I, salak yang berisi 13 buah/kg dan biasanya disetor ke toko buah. 2) Golongan A, salak yang berisi 20 buah/kg, biasanya dibeli oleh pengecer di pasar. 3) Golongan C, salak yang berisi 30 buah/kg, biasanya disetor ke pengecer di terminal kendaraan umum. KEGIATAN 6 : ANALISA USAHATANI PENDAHULUAN Untuk mengetahui tingkat keuntungan suatu usaha tentunya kegiatan analisa sangatlah diperlukan. Namun umumnya para petani belum melakukan kegiatan analisa usahatani dengan baik dan benar. Artinya seorang petani belum mampu membuat catatan analisa usahatani atau farm recording dengan tertib. TUJUAN Setelah mempelajari brosur ini, pembaca dapat menghitung analisa usahatani salak serta memperoleh informasi tentang keuntungan budidaya salak. INFORMASI POKOK Dalam menghitung analisa usahatani pada prinsipnya dapat didilakukan dengan cara menghitung modal usaha baik modal tetap (A) maupun modal kerja (B) dan menghitung penghasilannya (C). Modal tetap (A) terdiri dari komponen bibit,cadangan bibit, peralatan dan sewa tanah. Modal kerja (B) terdiri dari upah tenaga (penanaman, pengolahan tanah, penyulaman, penyiangan, pemupukan, dll), obat-obatan dan pupuk. Modal tetap (A) dan modal kerja (B) adalah merupakan biaya total atau modal usaha (D) yang dikeluarkan untuk suatu proses produksi. Penghasilan (C) yang dimaksud disini adalah produksi yang diperoleh baik buah maupun anakan dikalikan dengan harga jual saat itu. Untuk menghitung keuntungan yang diperoleh dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Keuntungan (K) = Penghasilan (C) - Biaya total (D) INFORMASI PENUNJANG Sebagai suatu gambaran hasil pengamatan dilapangan usahatani salak ini sangatlah menguntungkan. Pendapatan petani salak dalam setiap hektarnya dengan populasi 2000 pohon dan produksi 10 kg/pohon/tahun, bisa memperoleh keuntungan sekitar Rp.40 juta/tahun (harga per kg sekitar Rp. 3.000,- dan biaya produksi per hektar sekitar Rp.20 juta). Di sini perlu kami tambahkan sebagai bahan pembanding hasil analisa usahatani salak Nglumut yang pernah dilakukan. (Cuplikan dari Sinar Tani, No.2808 Tahun XXX, edisi bulan September 1999) Analisa Usahatani Salak Pondoh Sleman (Nglumut) setiap Hektar dengan populasi 1.750 batang Tahun Ke Tenaga Kerja (Rp.) Biaya Saprodi (Rp.) Biaya Lain-lain (Rp.) Total Biaya Produksi (Rp.) 01 02 03 04 05 2.255.000 2.322.000 4.314.000 5.820.000 5.454.000 8.862.500 2.697.000 1.187.500 5.087.500 4.962.500 1.350.000 1.260.000 1.260.000 1.260.000 1.260.000 12.437.500 6.279.000 10.761.500 12.167.500 11.676.500 Tahun Ke Produksi Buah (Kg) Nilai Produksi Buah (Rp.) Nilai Produksi Bibit (Rp.) Total Penerimaan Usahatani (Rp.) Pendapatan Usahatani (Rp.) 01 02 03 04 05 0 0 2.500 15.000 20.000 0 0 3.750.000 33.000.000 50.000.000 0 0 10.400.000 11.250.000 11.250.000 0 0 14.150.000 44.250.000 61.250.000 (- 12.437.500 ) (- 6.279.000 ) 3.388.500 32.082.500 49.573.500Sumber : (Cuplikan dari Sinar Tani, No. 2808 Tahun XXX, edisi bulan September 1999)< (ID:306, posted:29 April 2002 , Source: Departemen Pertanian)
[View 0 Comments] [Add Comment] [Tell to friend]

No comments: