Tuesday, August 21, 2007

BUDIDAYA SALAK DENGAN MENCANGKOK

Teknik Perbanyakan Salak Secara Cangkok
Keluaran Tanaman salak merupakan salah satu komoditas buah-buahan tropis asli Indonesia. Perbanyakan tanaman salak dapat dilakukan secara generatif (biji) atau vegetatif (cangkok). Bahan dan Peralatan a. Bahan Pupuk ZA, pupuk Urea, pupuk KCL, dolomit, Borax, ZnSO, zat pengatur tumbuh (ZPT) b. Peralatan Parang (alat potong lainnya), pahat dan palu kayu, cethok (cepang), wadah (pot bambu atau botol aqua) Pedoman Teknis a. Pemilihan pohon induk dan anakan
tanaman salak dapat digunakan sebagai pohon induk apabila sudah berproduksi secara mantap dan berumur ñ 6 - 7 tahun
pohon induk terpilih harus sehat
jumlah tunas/anakan yang mampu dicangkok dari satu pohon induk maksimal 3 - 5 tunas, yang ideal 2 tunas.
pemeliharaan pohon induk dilakukan secara optimal
dosis pemupukan khususnya varietas salak Bali dan salak Pondoh adalah 300 g ZA + 37,5 g Urea + 175 g KCL + 200 g Dolomit + 37,5 g Borax + 3,37 g ZnSO per rumpun (pohon)
pupuk diberikan secara melingkar di bawah tajuk terluar tanaman
penyakit yang sering menyerang tunas/anakan adalah gejala penyakit lengkung daun dan malformasi (perubahan bentuk) yang dicirikan dengan ujung pelepah daun tumbuh zigzag.
tunas/anakan siap dicangkok apabila telah mempunyai 3 - 4 pelepah daun yang sudah membuka sempurna. b. Peralatan dan wadah cangkokan
parang (alat potong lainnya), digunakan untuk memotong daun-daun tua dari pohon induk agar tidak mengganggu pada waktu mencangkok.
pahat dan palu kayu, untuk membersihkan pangkal anakan sebelum dicangkok dan memotong cangkokan saat pemisahan dari pohon induknya
Cethok (cepang) berfungsi untuk menggali tanah disekitar anakan apabila tertutup tanah
wadah cangkokan berfungsi sebagai tempat medium untuk pertumbuhan akar. c. Medium Tumbuh dan Zat Pengatur Tumbuh
Medium tumbuh mempunyai peranan sebagai penyedia hara
Komposisi medium tumbuh terbaik yang dipakai saat mencangkok yaitu campuran tanah dan pupuk kandang (1:1) atau campuran pupuk kandang, sekam dan pasir (1:1:1)
Zat pengatur tumbuh (ZPT) yang mampu menginduksi akar dan memberikan hasil positif pada cangkokan salak.
ZPT lainnya adalah rootone F dengan dosis 50 mg/anakan
Disamping auksin sintetik dapat juga digunakan limbah bawang merah dengan dosis 75 g d. Tahap Pencangkokan Salak
Membersihkan tapas dan pelepah daun kering
Menyediakan medium tumbuh dan membentuk wadah yang
Menyiapkan larutan ZPT sesuai dengan konsentrasi yang diperlukan (7,5 cc per tunas).
Pemasangan pot pada tunas / anakan, pot yang telah disiapkan distel dengan besar kecilnya bonggol tunas / anakan. Pot diisi campuran medium tumbuh, kemudian ditempelkan pada pangkal tunas/anakan, dan pencangkokan dilakukan pada awal musim hujan.
Pelepasan cangkokan dari pohon induk, dilakukan apabila cangkokan telah mempunyai akar yang cukup tua dan kuat untuk dipindahkan ke medium pot keranjang bambu. Pencangkokan dengan ZPT dapat dipanen pada umur 2,5 - 5 bulan, sedangkan tanpa ZPT dipanen umur 6 - 8 bulan.
Pemeliharaan camgkokan dipesemaian, medium yang digunakan untuk pemeliharaan bibit adalah campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Pada tahap ini diperlukan tambahan nutrisi berupa pupuk majemuk NPK sebanyak 7,5 gram setiap pot untuk mengurangi kematian bibit menjelang siap tanam di lapang.

No comments: